Selasa, 27 September 2016
Sore menjelang petang kuhabiskan dengan tertidur lelap dikasur kesayangan. Sore itu memang udara sedang dingin. Aku yang sudah hujan-hujanan tak bisa pungkiri bahwa memang dingin itu sangat menyengat sampai ke tulang-tulang. Aku dengan Rama saat itu hujan-hujanan setelah wifian di Bandut. Kami tak bisa mengelak akan hujan itu dikarenakan memang hujannya deras sekali dan lama sekali tak berhenti. Sesaat setelah terguyur hujan tiba-tiba otot-ototku mulai kram. Bagian tangan dan pahaku mulai berkontraksi. Aku menggigil kedinginan sampai rumah. Langsung saja kuolesi seluruh tubuhku dengan balsem geliga. Sesaat bagian pundakku mulai terasa hangat dan memanas. bagian tulang belakangpun ikut bereaksi dan hangat seketika. Kututupi badanku dengan selimut hangat dan tertidur.
Aku tiba-tiba terbangun dari tidurku yang lelap sekitar pukul sembilan malam. Kulitku terasa gatal sekali, bagian tulang belakangku terasa kedinginan. Mungkin karena kutak memakai baju saat tertidur pulas. Langsung kumatikan kipas angin yang menyala dengan baling-baling yang berputar cepat. Terbelalak ketika itu aku bangun dan musik handphone masih menyala disampingku. Aku sejenak mengedipkan mata dan melihat pintu kamar ku yang terbuka dan memperlihatkan celahnya kepadaku. Kaget kutak bisa mengelak, tiba-tiba pintu ruang kamar ku menutup sendiri. Akupun terheran-heran dan setengah ketakutan. Kucoba berpikir positif ketika hal tersebut sudah terjadi tapi setelah kucoba bangun dan bergegas kekamar mandi ternyata bulu kudukku berdiri sendiri. Aku merinding ketakutan setelah kejadian itu kualami. Kuingat betul tak ada yang menutup pintu kamarku. Kejadian itu berlangsung sekejap dan seketika setelah aku terbangun beberapa detik dari tidurku.
Entahlah apa itu yang jelas mungkin si perempuan penghuni rumahku yang melakukannya.
0 komentar:
Posting Komentar