Malam penantian hari sabtu telah berlalu. Kini hari sabtu sudah kulaksanakan dan kujalani dengan berpuasa menjelang hari qurban besok senin. Si Arif memang sudah menunggu penantian malam aku dengannya. Ia mendatangi rumahku bercelanakan olahraga SMK SUNAN AMPEL. Ia sudah siap mengikuti alur perguruanku. Sebelum itu ia berkata padaku kalau ia akan kerumahku setelah sholat Maghrib pas. Tetapi saat kutunggu-tunggu belum datang , ia datang setelah Qiroah Isya berkumandang di langit-langit menggema ditelinga. Setelah persiapan kuselesai, aku dan arif beranjak kerumahnya rama. Dikarenakan aldi yang tak datang menjemput rama maka aku menyusul kerumahnya.
Semuanya telah siap berangkat menuju Green Menganti. Terlihat suasana rumahnya pak min sepi dan hanya ditunggu oleh istrinya. Kami bertiga menunggu semuanya datang. Pelatih fajar mendatangi kami namun tidak memakai sakral kuning melainkan memakai baju hem Puspa Nurani. Seolah-olah tidak ada persiapan sama sekali. Malam itu lintinganku bersabuk merah hanya lima orang. dan yang bersabuk hijau hanya tiga orang. Ditambah temanku yang baru ikut perguruanku yaitu arif. Pak min dan mas win sudah izin dan mengabari anak-anak tentang kepergiannya ke Bojonegoro untuk mengurus masalah pengesahan warga nanti. Jadi malam itu sangat lah sepi dan kosong. Sementara pelatih yang melatih kami hanyalah satu orang yaitu mas fajar. Kuakui aku agak gimana gitu saat arif melihat latihanku dengan anak-anak. Entahlah sulit dijelaskan dengan kata-kata.
Sabuk merah sendiri dan sabuk hijau sendiri. Si rama bersedia melatih sabuk merah yang berjumlah lima orang. Itung-itung buat simulasi kepelatihan untuk melatih siswa baru nanti. penghafalan jurus, kombinasi, pertahanan, dan ketahanan sudah kami lakukan. Mataku disuruh rama untuk menutupnya dengan sabuk. hari itu memang disibukkan dengan penghafalan materi yang berkaitan dengan pengesahan nanti.
Seketika kami semua serta rama disuruh fajar untuk menutup mata dengan sabuk. Kami disuruh berdiri melingkar, ternyata disuruh untuk HOMPIMPA. Semau telah selesai tinggal aku dan rama suit jreeng!. Pertama aku menang, keduapun juga aku menang. Tapi pas sebelum suit hatiku sudah bilang jentik, jentik!. Seolah-olah feeling memakai jari jentik. Kemudian yang keduapun juga , hatiku berkata telunjuk, telunjuk!. Dan menang.
Setelah semua itu ternyata yang menang disuruh melatih siswa sabuk hijau, ASEM!!!. Aku agak santai karena tak ada mas win dan pak min disana. Pembawaanku juga rileks dan santai saat melatih siswa hijau, sementara temanku si arif sudah beristirahat duluan. Sesaat kutersenyum saat melatih yang mengingatkanku tentang mas yasir. Pelatihku dulu saat aku masih ikut organisasi PSHT.
Entahlah pikirku aku sukses tiga kali!
0 komentar:
Posting Komentar