Minggu, 15 Januari 2017


Peristiwa dari hari ke hari berjalan lancer dan mulus dalam minggu ini. Perasaan lelah, puas dan bahagia tercampur aduk dalam setiap hitungan jam yang terlewati. Berawal dari hari kamis pagi yang sangat konyol. Bangun kesiangan dan mandi, tak sempat mencari ampela ati untuk enam anak lainnya. Dengan terpaksa, kulempar tanggungjawab itu ke Rama. Pada Kamis malam pun begitu, tak teratur dan ribet,~walaupun kumaklumi karena pada saat itu sedang dirundung hujan. Pun juga demikian dengan Rama, saat itu sifat emosionalnya tak terkendali. Pak Min mewejangi kami, hanya kami berdua dan hal itu sangat penting untuk diingat. Hari jumat-pun demikian, sibuk. Mengklarifikasi data yang sudah terkumpul ke Pak Min.

            Hari sabtu menghampiri. Aku dan Arif harus berkolaborasi dengan dua anak lainnya. Dua anak itu berasal dari SMK Negeri yang ternama di daerahnya, yaitu Lamongan. Namun, sisi pendapatku berkata kala hari itu adalah hari yang sangat sumpek, terlalu banyak manusia membuatku risih ketika sedang ingin melakukan sesuatu. Bos perusahaan tidak member kabar kepadaku kalau mesin baru sudah dipesan. Akhirnya itu menjadi sebuah hadiah kecil atau bisa dibilang dengan hal yang unik untuk diperhatikan dan diingat. Mesin laminasi itu dibungkus kayu peti lunak dihiasi baut disetiap sisi-sisinya. Sempat pula kami berdua berkunjung ke Triwira, ~perusahaan kecil yang merupakan cabang dari Sketsa Stiker. Sabtu malam mendatangi, anak baru itu bernama Feri. Diiringi dengan rintik hujan tak membuat latihan yang sudah terjadwal terhenti begitu saja. Teringat pada hari Minggu esok, aku harus mempersiapkan segala kebutuhan yang diperlukan. Minggu itu adalah kegiatan kerja bakti pertama untuk siswa rayon Glintung. Dengan terpaksa aku bermalam di rumah sangaji ditemani dengan Arif, Mas Win, dan Sangaji sendiri. Minggu pagi itu dipenuhi pengalaman baru, tak lupa pula aku berfoto-ria dengan kawan-kawan.  

0 komentar: