Ditulis Sabtu, 29 Oktober 2016
Kurasakan rasa kesal yang tiba-tiba menghampiriku dan bersemayam dihati ini sekejap setelah bel pulang berbunyi. Semua siswa kocar-kacir kesana kemari memenuhi tujuanya sendiri-sendiri dan waktu itu ada kegiatan Pramuka. Sulit untuk mengatakannya secara sadar tetapi yang jelas aku tak menyukai Pramuka. Beberapa detik melihat anak-anak mengantri di pintu gerbang tiba-tiba sesosok itu muncul. Punggawa pramuka itu muncul setelah pertigaan dilaluinnya. Spontan anak-anak menuju kesana tetapi aku malah kembali kekelas. Memang sudah kurencanakan untuk keluar dari sekolah ini secara diam-diam tetapi semua usaha yang kulakukan sia-sia. Banyak guru berbincang ditempat yang sangat strategis, terpaksa bosan menunggu aku keluar kelas dengan nekat. Baru berjalan dan ingin berbelok kekiri menuju lantai bawah Pak Rianto mencegahku untuk pulang. Jujur tak apa aku tak pulang dan berada disekolah karena keinginan guru sendiri tetapi disamping itu adikku yang berada dilain sekolah sedang duduk termenung menunggu kedatanganku. setengah satu sudah kulewatkan dengan hal yang sia-sia yaitu berinternet ria di lab multimedia, kupikir-pikir tak terlalu buruk dibandingkan ikut serta kegiatan pramuka. 


Jarum pendek jam hampir menabrak angka satu yang terdiam. Salah satu guru produktif membantu kami untuk pulang tetapi aku lupa namanya. Tapi aku tak akan lupa jasanya tersebut. Setelah keluar dari kandang sekolah aku langsung menuju ke sekolahan adikku dan ternyata benar, adikku belum disusul oleh ibuku dan yang membuatku tak tega adalah ia menungguku satu jam lebih ditambah lagi ia berjalan setapak di sis jalan raya seperti orang yang sudah hilang harapan. Aku sangat kesal sekali. Sesampainya dirumahpun aku langsung mandi dan menuju ke Rumah Makan Dewi Kutil. entah apa yang membuatku ingin kesana tetapi dengan alasan yang jelas aku hanya ingin menikmati kejadian ini seorang diri. Hanya ditemani Es teh. Es teh. 




Incoming search ; rumah makan dewi kutil, gempol kurung menganti gresik, kutil, smk sunan ampel, angry

0 komentar: