Sabtu, 9 Juli 2016
Makan dengan lahap kulakukan. Telah ku jemur pakaian yang ku cuci. Awan mendung menyelimuti namun langit masih menyinari alam. "Ada tabrakan!!!", Suara itu terdengar jelas nada penekanannya. Terlihat banyak sepeda motor berlalu lalang, tidak seperti biasanya. Di ujung jalan mobil berjalan pelan diiringi motor yang bunyi knalpot nya berderu keras. Sementara orang-orang mendekati arah keramaian.
Kulihat banyak kerumunan orang memutari sebuah rumah. Suara tangisan salah seorang perempuan yang terbaring di sebuah rumah. Terlihat cewek matanya menetes kan air mata. Pipinya memerah , ia merintih dengan jeritan yang menyayat hati.
Ku dekati jalan raya yang berada di depan . Ku daki perlahan karena jalan nya berada di atas. Orang orang berlalu-lalang mengelilingi ku. Sepeda motor Jupiter merah terbaring di tepi jalan dengan kontak sepeda yang masih aktif. Sepasang manusia, seorang pria telungkup di trotoar di tutupi daun pisang dengan darah yang berceceran. beberapa meter arah selatan seorang wanita dibungkus setengah dengan daun pisang di tengah jalan.
Bulu kuduk ku berdiri seraya menggetarkan hati. Hatiku terenyuh melihat peristiwa itu. Kata seseorang yang melihat , orang tua itu jatuh duluan kemudian di belakang nya truk berkecepatan tinggi langsung menghantam mereka. Sementara anak nya tidak apa apa.
Tiga hari setelah kepulangan anaknya dari Malaysia kini di rundung duka yang mendalam. Kepergian kedua orang tua nya yang sekejap saja dan rasa penyesalan tumpuk di pikirannya. Inginnya bersilaturahmi pun sirna sekejap. Tiba-tiba awan mendung menyelimuti dan hujan pun tak dapat di toleransi. Mungkin hari itu adalah hari duka baginya.
0 komentar:
Posting Komentar