Sebelum pulang kubergegas ke kantin sekolah bersama Danak dan Arif. Siang itu sedang tidak ada guru alias jam kosong. Anak-anak berkeliaran diluar kelas sementara aku bertiga ke kantin. Tiba-tiba bel pulang berbunyi, kami bertiga kembali keatas untuk mengemasi barang bawaan. Anak-anak lain sudah Standby di luar ruang kelasnya masing masing. Pak Wahyu dan pak Agung sedang bercakap-cakap lalu aku mendekatinya.
"Lho nggak tahu, kan nggak ada gurunya!"
"Yasudah kalo pak Wahyu bisa ga ?, kan kata pak arif gurunya itu disuruh milih pak Afif, pak Fahmi, pak Rianto, atau pak Wahyu. Gitu pak !"
"Yasudah!".
Setelah bercakap aku melewatinya perlahan menuju kelas yang sepi. Laptop, cas sudah kumasukkan tas tinggal perjalanan pulang kerumah. Namun, saat itu aku tak terburu-buru karena jalanan masih ramai banyak anak-anak menumpuk diujung gerbang masuk sekolah. Si Rama mendekatiku sesaat.
"Nggak pulang Rud?"
"Nggak, aku les desain grafis, kamu ikut les juga?"
"Iya ikut les juga!"
"Tapi aku harus pulang dahulu"
"Loh kenapa?!"
"Nggak papa!!"
Si Rama pun mengekor dibelakang mengikutiku menuju ke tempat parkir sepeda. Pak Wahyu masih berduaan dengan pak Agung.
"Pak, les nya jadi apa nggak ?!"
"Nggak jadi kayaknya, pak Fahmi sama pak Rianto ada tes pelatihan di SMA trus ada guru yang orang tuanya dalam keadaan sakit!"
"Jadi gimana pak?!"
"Nggak bisa"
Semua tutur kata itu aku turuti dan kubergegas pulang kerumah memakai sepeda Astrea yang sudah lama tak kubawa ke sekolah. Kumakan sepiring makanan ditemani film Doraemon ditonton bersama adikku. Kucoba menghidupkan WIFI hp dan melihat BBM. Digrup Multimedia BBM terpampang salahsatu temanku sedang mengikuti les desain grafis. Fotonya tak hanya satu, fotonya ada empat biji. Pak Fahmi dan pak Rianto terlihat di jepretan foto tersebut. Kulihat jam masih menunjukkan pukul 13.40.
Aku ingin mengikuti les namun, kufikir dua kali mungkin bukan saatnya aku ikut les ini. Mungkin minggu depan aku bisa ikut serta les Desain Grafis. Tapi bukan itu yang kufikirkan. Yang kusayangkan adalah pak Wahyu. Sok bisa memberikan argumen dan gagasan tanpa melihat kondisi atau bukti. Dan yang kufikirkan adalah pak Rianto dan pak Fahmie. Kasihan mereka yang sudah mengikuti pelatihan di SMA kemudian kembali ke sekolah menunggu kedatangan anak-anak yang berpartisipasi dalam ekstra les, tiba-tiba tak kunjung datang.
0 komentar:
Posting Komentar