Pengetahuanku didasari oleh keinginanku yang kuat akan hal baru. Justru dari hal baru aku merasa terpacu akan sesatu yang terkadang membuatku berpikir dua kali. Sementara itu pengetahuanku masih berada dibawah sama persis dengan status sosial yang sedang kubawa. Mendengar yang namanya les membuatu berpikir dua kali untuk mengikuti kegiatan belajar di luar jam sekolah itu. Kejadian itu mengingatkanku ketika suasana les Primagama BTC Benowo tak sesuai yang kuharapkan.Pembelajaran tambahan itu malah membuatku tak terasa ingin berinisiatif maju. Semua yang terbayang-bayang dipikiranku adalah hal yang tidak nyata dengan ekspetasi seperti dulu yang kualami. Bagaimana tidak, dengan metode pembelajaran sama persis dengan bangku sekolah membuatku terasa diasingkan dalam hal pengetahuan akan pendidikan formal. Sedangkan yang lain tak pernah berinisiatif untuk maju atau bahkan mengenali apa itu sukses. Tetapi yang merasa mempunyai pengetahuan luas akan pendidikan formal ialah yang jadi pemenangnya. Bukannya aku iri tetapi kurasakan ketika les itu seperti terasa sama di sekolah. Anak-anak yang ramai tak memperhatikan guru didepan, Anak-anak yang pandai selalu didepan dengan tutur kata yang sering ia ucapkan yang bertujuan untuk menanyakan sesuatu yang memang ia tidak tahu ketika guru itu menerangkan, Bangku yang tidak rapi, dan bahkan malah lebih parahnya lagi adalah bermain handphone ketika les berlangsung. Itupun masih ditanggapi oleh guru namun dengan intensitas yang rendah. Misalnya dengan menunjuknya untuk menutup handphone itu atau hanya menggertaknya saja. Sampai sekarang aku masih bingung, apa manfaat les di Primagama Benowo tahun lalu?. Apakah ada yang salah dengan les nya, ataukah aku yang bermasalah, ataukah aku yang tidak mengetahui manfaat itu dikehidupanku sehari-hari. Yang kuingat adalah hawa dingin dari pendingin ruangan kelas itu dan juga tak lupa teman-teman yang terasa hambar buatku. Tak sepaham denganku, tak selaras dengan apa yang aku inginkan. Mengingat ingat waktu itu ketika aku les masih booming - boomingnya Lets Get Rich di handphone android. Kau tahulah ketika seseorang sudah kecanduan terhadap apa yang ia suka. Ia taka akan mengenal waktu lagi. Yang ada difikirannya hanyalah game dan game. Penyakit itu juga terkadang menghinggapi diriku bahkan sampai sekarang. Tetapi mindset itu sudah kurubah sekarang walaupun terkadang asyik memainkannya. 


Namun tiba-tiba aku disadarkan oleh ibuku sendiri. Bahwasanya seorang pekerja akan dilihat ijazahnya saja, ketika ia melamar kerja. Dan itu membuat mindsetku berubah lagi. Mengapa aku tak mendalami apa yang sudah kuperjuangkan. Setitik-titik harapan itu sirna dihadapanku. Yang terpikir olehku adalah rasa beban dihati maupun pikiran. Baik ketika menerima tugas dari guru maupun amanah dari orang lain. Semuanya adalah harapan semu yang telah kubangun dengan jerih payahku sendiri dan lebih menyedihkan lagi aku sudah mengetahuinya tetapi aku tidak bertindak sesuatu untuk mengatasi akan hal itu. Semua itu malah membuatku terasa terbebani akan diriku yang lemah ini. Tetapi kucoba perdalami dan memahami apa kelebihanku ini. Yah mungkin berbahasa inggris adalah salah satu dari kelebihanku, walaupun tak selancar para menteri luar negri. Yang membuatku terpacu adalah ibuku sendiri tetapi yang membuatku mengetahui akan kegiatan  itu adalah si Rama. Titik terang muncul perlahan dengan adanya hal tersebut dan itu bisa membantuku kelak dimasa yang akan datang. Tetapi terkadang aku lelah dan muak dengan keramaian yang berlebihan. Kau tahukan betapa muaknya para introvert melihat keramaian yang tak sebegitu penting bagi dirinya. Kuharap dengan kegiatan aku les di Siswo College ini bisa membuatku terasa menjadi manusia yang lebih segar akan ilmu. Amiiin.

0 komentar: