Ditulis Jumat, 11 November 2016
Terkapar ku tersungkur diatas harapan yang tak bergumam sedikitpun. Semuanya tersungkur tanpa adanya jejak sisa perjuanganku. Teringat memang sesaat aku merintih diantara bayang-bayang semu atas keadaan yang tidak pernah kuharapkan ini. Semuanya memang diluar perencanaanku dan tuhan memang masih memperhatikanku. Semua yang kulakukan dan kudapati sia-sia tanpa adanya keinginan untuk ingat kepadanya seharipun. Pikiran yang kacau dan kepala pusing memang sudah kulalui tetapi pengalaman itu masih kuingat dan kutafsirkan beberapa diantaranya yang menggerakkanku untuk membuat tulisan seperti ini. Semuanya tersirat dalam tulisan web yang sederhana ini walaupun pembacanya adalah diriku sendiri dimasa kelak, tetapi mungkin ini sebagai bukti juga untuk ingatanku yang terkadang bandel dengan diriku sendiri. Ingatan yang terkadang membuatku bingung akan kebenaran fakta yang sudah kulailui dan terjadi dimasa lalu. Dengan bukti ini aku bisa berputar arah dan mengingat dalam lintas imajinasi tersirat dalam fikiran sesaat melihat karya-karyaku sendiri yang terkadang aku juga berfikir konyol. Mengapa aku membuat web seperti ini. Mengapa aku membuat hal sia-sia seperti ini yang tak membantuku. Mengapa aku mengenali hal dan melakukan hal seperti ini. Tapi memang itulah yang terjadi dan memang itulah yang sudah dikodratkan dan aku harus menikmatinya walaupun terkadang dengan kegigihan semangat yang kukorbankan.
Keringatku bercucuran ketika serangan penyakit itu datang seketika bak angin yang menyapu dedaunan yang melambai-lambai diantara suara heningnya alam. Aku terkapar dan hanya bisa tidur terkapar dikasur yang lusuh ini. Setiap jam aku berfikir kemana-mana dan itu membuatku sendiri lelah. Kadang-kadang juga mendengarkan musik dari handphoneku sendiri. Kadang juga mendengarkan radio offline dari handphone juga. Mataku agak sedikit berbeda, ketika aku berlama-lama dilayar sebuah alat elektronik baik itu laptop, handphone maupun televisi itu membuatku merasakan pusing dan mata yang terasa penat dan panas. Tapi juga kunetralisir dengan tiduran diatas kasur mendengarkan lantunan para penyiar radio. Kadang juga membaca buku yang telah kubeli disalah satu toko daerah Menganti, yakni buku tentang jurnalistik. Uniknya aku membeli buku seperti satu pasang yaitu buku tentang foto jurnalistik dan buku percakapan bahasa inggris jurnalistik.
Sekarang juga alhamdulillah aku sudah kembali pulih dari jihad melawan penyakitku sendiri. Walaupun terkadang merasa meriang-meriang dan batuk.
0 komentar:
Posting Komentar